Tidak sengaja googling “Malam Lebaran”-nya Sitor Situmorang, eh, malah menemukan mutiara. Mutiara yang hilang, kata penyanyi Ernie Djohan. Bagaimana tidak? Sudah dicari-cari sejak dua tahun lalu dan ketemu sekarang. Senang sekali rasanya.
Memang seperti apa sih? Saya bagikan sedikit saja.
Ring Back Tone “Belahan Jiwa”
INI paket biasa? Atau “one day delivery”?
Aku kirim lagi semua suratmu. Surat-cinta-mu.
Dalam satu paket ke alam alamatmu. Aku bisa saja
membuangnya atau membakarnya. Tetapi, ada
banyak sekali namaku kau sebutkan di situ. Aku
hanya ingin kau menghapusnya. Satu-per-satu.
ADA nomor telepon yang bisa dihubungi?
Aku menyebut nomor telepon selularku. Itu
nomor lama yang sudah lama mati. Nomor yang
bersamanya dulu, di kota itu, tiap malam aku
tunggu panggilanmu, dengan ring back tone
lagu manis bagi para KLa-nis: “Belahan Jiwa”.
INI paket isinya apa ya?
“Cinta,” nyaris saja kujawab begitu. Nyaris saja.
Airmatanya Leleh
DIA mencintai kabut dan aroma uap kopi
seperti dia mencintai segelas hangat teh
dia mencintai suara Fatur dan Dani. Koor yang rapi
pada bait, “oh, menikahlah denganku..”. Airmatanya leleh.
Ah, dia permata di cincinmu. Ah, kau tebak, dia masih ingatkah?
Kau mengajaknya singgah. “Kau mau kopi? Atau teh?”
Apa saja, katanya, asal kau putar lagu “Kau yang Terindah”
Sendiri. dia nyanyikan lagi, sebisanya mengingat. Airmatanya leleh.
Indah, ya? Namanya juga bagian dari mutiara pasti indah. Nah, main-mainlah ke sini http://sejuta1puisi.blogspot.com dan temukan bagian-bagian indah yang lain. Terima kasih bagi siapapun anda yang memiliki blog tersebut. Terima kasih tanpa hingga.
Pemiliknya bilang, Blog itu adalah cagar dan suaka. Saya bilang, blog itu adalah mutiara!