[upgrade] my account. logout
For a While :
30 Friday Jul 2010
Posted Uncategorized
in30 Friday Jul 2010
Posted Uncategorized
in[upgrade] my account. logout
29 Thursday Jul 2010
Posted Uncategorized
inJurnal ini untuk memudahkan saja.
Agar tidak kesulitan mencari dan membaca hasil memasak kata antara saya dan Otong, saya arsipkan hasil masakan kami (dari sepuluh kata: kunci, batang, gas, sembunyi, papan, wangi, tenun, nama, cangkir, dan lara) berdua berikut ini:
Hasil masakan saya:
Kau, Pemain Biola di Sebuah Orkestra
Kau adalah kunci. Kau
simfoni paling misteri. Sembunyi
dalam gesek senar dan lentur rambut busur.
Di resitalmu, nadanada menguap
menjadi gas menjadi mendung menjadikan
murung seluruh panggung. Bergetar!
Apa yang kau simpan dalam binar matamu setiap kau mainkan lagu itu?
O, melankolia. Batang biolamu merintih.
Ada luka paling duka di pangkalnya.
Kau tenun berpintal lara dari benang bening airmata.
Dan lagumu selalu terhenti tibatiba
pada nada yang ituitu saja. Padahal
papan kord-mu merindu begitu purba:
merampungkan itu lagu.
Lalu, kenapa tak kau selesaikan saja?
Duh, pemain biola. Masihkah kau simpan cangkir di mana
wangi nama-Nya terukir begitu rapat.
Demikian lekat. Tak
berjarak. Tak!
Hasil masakan Otong:
Sudut Taman Kota
Engkaukah itu yang kembali duduk disudut taman kota, tempat dimana aku dan kamu menenun cerita, tentang puisi yang kau terima tanpa nama.
Adakah kekuatan yang tersembunyi menarik dirimu kembali, tuk menikmati sudut taman kota dengan cangkir yang mengepulkan wangi kenangan kisahmu dan kisahku, bukan kisah cinta kita berdua.
Engkau yang tahun lalu menorehkan lara. lebih memilih dia yang mengirim puisi cinta itu daripada aku. apakah kembalimu hanya utuk menorehkan luka diatas luka yang belum kering karna tikamanmu?
Aku masih sembunyi dibalik pohon tua ini, menahan gas rindu akan indah citramu. haruskah kusapa dirimu dan berkata, masihkah puisi bagimu adalah kunci kehidupan yang menjadi batang cinta dihatimu ?
Dan ternyata acara masakmemasak kata ini membuat seorang Mei tertarik untuk ikut memasak. Ini hasil masakan Mei:
Ritual Menenun Cinta
Ku seduh cangkir kebisuan
Meretas wangi kehampaan
Uap panasnya menyeruak membentuk siluet lara
Membumbung tinggi, menyatu dalam gas udara kesunyian.
Kembali ku tenun kain cinta ketulusan
Sebagai kunci hati untuk jiwa tanpa nama
Pada batang takdir namanya sembunyi tersimpan
Namun Alloh belum berkenan padaku untuk diperlihatkan
Ku gerakkan jarum keyakinan
Bersama benang kepasrahan
Pada bilah-bilah papan asa kubentuk pola cinta
Terus ku tenun dengan kesungguhan
Meski hati selalu bertanya
29 Thursday Jul 2010
Posted Uncategorized
inSetelah dengan susah payah menyambung-jalin-kaitkan kesepuluh lintingan kata (ada: nyamuk, nuansa, simfoni, hutan, sendu, malam, misteri, muak, manis, dan mantan) di jurnal arisan kata dan sempat merasa jiper saat membaca hasil jadi kocokan teman-teman yang lain, akhirnya -fyuuh- saya berhasil mengocok linting katakata tersebut menjadi sebuah sajak berikut:
Sejumlah Bait Rindu
: isya
Rindu adalah hutan yang teduh
ketika malam amat tabah mementaskan tari sendu
begitu syahdu dari gelap hulu
sampai tiba di hilir shubuh.
Rindu ialah pagi yang seketika menjadi
simfoni dari sulursulur beringin dan rimbun dedaun jati
yang kelak akan kau kenang sebagai penunjuk arah
pulang agar tak tersesat di sebuah simpang.
Rindu seperti amuk nyamuk di bidang tubuh
kerap kau cecap darahnya yang manis
semanis apel merah
meski muak teramat payah.
Rindu serupa benderang siang
mengubah mantan kekasih yang
memendam kecamuk amuk
di dada masingmasing menjadi geletar nuansa warna: cahaya.
Adakah rindu itu misteri?
28 Wednesday Jul 2010
Posted Uncategorized
inbegitulah jarak, cintaku, seolah waktu membenam-terhenti mengapung dan bergerak lagi (sajak kecil buat dhini #6, Esha Tegar Putra).
27 Tuesday Jul 2010
Posted Uncategorized
inSetelah berhasil dengan acara masak-memasak kemarin. Saya dan dua kawan –otong, dan mei– lain akan mengadakan arisan kata. Kenapa arisan kata bukan memasak kata? Biar lebih ramai saja.
Kalau arisan kan setiap orang boleh ikut, betul tak? Tapi aturan mainnya tetap sama seperti memasak kata: membuat sajak dari sepuluh kata yang telah disepakati.
Ada sepuluh lintingan kata pada arisan kali ini. Lima dari mei, lima dari saya. Ini dia: nyamuk, nuansa, simfoni, hutan, sendu, malam, misteri, muak, manis, dan mantan.
Sepekan lagi dari sekarang kita kocok arisannya, ya? Ada yang mau ikutan?
26 Monday Jul 2010
Posted Uncategorized
inSave me.. I’m lost..
26 Monday Jul 2010
Posted Uncategorized
in Sudah lama rasanya saya tidak menulis apa saja -kecuali Quick Note. Kemarin lusa saya bertemu Otong-Hanif-Dodi lewat chat MP. Dia menyuruh saya membaca sajaknya yang rencananya akan diikut sertakan dalam lomba. Kebetulan, pikir saya. Sudah lama sekali saya tidak menulis sajak. Akhirnya, saya mengajaknya bermain. Bermain 10 kata.
Setelah bla-bla-bla menjelaskan aturan main ini-itu. Akhirnya, kami sepakati 10 kata tersebut. Lima dari saya dan lima dari Otong-Hanif-Dodi. Ada: Kunci, batang, gas, sembunyi, papan, wangi, tenun, nama, cangkir, dan lara. 10 kata tersebut harus kami masak agar menjadi sebuah sajak dalam sepekan.
Dan inilah hasil memasak saya.
Kau, Pemain Biola di Sebuah Orkestra
Kau adalah kunci. Kau
simfoni paling misteri. Sembunyi
dalam gesek senar dan lentur rambut busur.
Di resitalmu, nadanada menguap
menjadi gas menjadi mendung menjadikan
murung seluruh panggung. Bergetar!
Apa yang kau simpan dalam binar matamu setiap kau mainkan lagu itu?
O, melankolia. Batang biolamu merintih.
Ada luka paling duka di pangkalnya.
Kau tenun berpintal lara dari benang bening airmata.
Dan lagumu selalu terhenti tibatiba
pada nada yang ituitu saja. Padahal
papan kord-mu merindu begitu purba:
merampungkan itu lagu.
Lalu, kenapa tak kau selesaikan saja?
Duh, pemain biola. Masihkah kau simpan cangkir di mana
wangi nama-Nya terukir begitu rapat.
Demikian lekat. Tak
berjarak. Tak!
25 Sunday Jul 2010
Posted Uncategorized
iningin menulis sebuah kisah tentangmu..
20 Tuesday Jul 2010
Posted Uncategorized
inharmoninya udah mulai lho. :d
18 Sunday Jul 2010
Posted Uncategorized
insuka deh sama iklan Hepiii News-nya Djarum 76. kocak. :d